Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
1. Indera Penglihatan / Penglihat = Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
2. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
4. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
5. Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :
1. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).
2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3. Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Blog ini dibuat untuk mempermudah kalian kalian semua 'pelajar Indonesia ', yang mungkin kesulitan dalam mengerjakan PR atau tugas-tugas dari bapak atau ibu guru mengenai soal-soal biologi, insya allah, saya akan terus menulis dan membagi ilmu yang saya dapat disini. sukses !! :)
Sabtu, 28 Mei 2011
Selasa, 24 Mei 2011
Hama, Penyakit dan Virus tanaman
Tambahan pengetahuan anda tentang hama dan penyakit :
HAMA
Hama adalah hewan penggangu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda.. Setiap hama memiliki cara penanggulangan tersendiri.
1. Kutu Putih / Kutu Kebul
hama & penyakit aglaonemaKutu ini lebih banyak menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding dengan di dataran tinggi. Kutu putih whitefly ini dapat ditemukan di batang dan daun bagian bawah. Kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun. Hal ini dapat ditanggulangi dengan membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.
2. Ulat
hama & penyakit aglaonemaHama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp., ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu noctuidae. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan menggambil ulat secara mekanis. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali. Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.
3. Belalang
Gejala penyerapan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah. Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.
4. Kutu Perisai
Hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang punggung daun, Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada bagian punggungnya. Kutu perisai diatasi dengan menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.
5. Root Mealy Bugs
Hama ini menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih. Tanaman menjadi kurus, kerdil daunnya mengecil dan layu. Anda dapat menanggulangainya dengan mengganti media tanam. Selain itu, gunakan insektisida Confidor 200 SL dosis 0,5-0,75 ml/l atau Supracide 25 WP dosis 1-2 g/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.
6. Kutu Sisik
Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati. Bersihkan kutu sisik dengan cara dikerik. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida Confidor 200-SL atau Agrimex 18 EC dosis 1 ml/l dengan frekuensi 1 minggu sekali.
PENYAKIT
Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit umumnya lebih banyak dibanding bakteri. Bagian tanaman yang terkena bakteri biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.
1. Busuk Akar
Penyakit ini ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, serta akarnya berwarna coklat kehitaman. Busuk akar disebabkan karena media yang terlalu lembap sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang. Tanggulangi busuk akar dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan. Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.
2. Layu Fusarium
Gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi cokelat keabuan lalu tangkainya membusuk. Penyababnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam jadi ber-pH rendah. Kondisi tersebut membuat cendawan fusarium oxysporium leluasa berkembang. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan cara mengganti media tanam. Dapat juga dengan menyiramkan fungisida Derosol 500 SC dosis 1,5 ml/l setiap 2 minggu. Bisa juga diatasi dengan menyemprotkan fungsida Folicur 25 WP 1-2 g/l atau Folocur 250 EC 1-2 ml/l atau Delsane MX 200 dosis1 g/l. Penyakit ini dapat dicegah dengan menyiramkan Folicur 250 EC dengan konsentrasi 2 ml/l setiap 2 minggu sekali.
3. Layu Bakteri
Dari namanya tentu dapat diketahui bahwa penyakit tanaman disebabkan oleh bakteri. Layu bakteri ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap. Untuk mencegahnya, media tanam harus tetap dijaga agar tidak terlalu basah dan lingkungan sekitar tidak terlalui lembap. Atasi layu fusarium dengan menyemprotkan bakterisida Agrept dosis 1-2 ml/l atau Starner dosis 1 g/l setiap 2 minggu sekali.
4. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak daun yang lama kelamaan akan membusuk. Bercak daun ini dapat diatasi dengan langsung memotong daun yang busuk. Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.
VIRUS
Adanya virus pada aglaonema ditandai dengan daun yang berlubang menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun. Tanaman yang terjangkit virus tidak dapat ditanggulangi. Perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif. Virus dapat menyebar dengan bantuan vektor seperti hama pengisap cairan tanaman dan penggunaan alat potong yang tidak steril.
Kelainan Fisiologis
Gejala fisiologis disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari, suhu, defisiensi hara, air, dan tingkat keasaman. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan daun mengering dan layu. Bercak coklat akan timbul bila daun yang tidak berklorofil terbakar sinar matahari.
Sumber cahaya yang tidak merata dan posisi tanaman yang tidak pernah diputar menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi miring. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan warna daun pada aglaonema menjadi memucat. Selain itu, kelebihan air dapat menyebabkan daun menguning
Disamping gejala-gejala tersebut, pernahkah Anda melihat daun aglaonema menjadi kecil dan kerdil? Hal itu bisa disebabkan oleh defisiensi hara, media yang sudah lama tidak diganti, atau aglaonema tidak cocok dengan ketinggian tempat.
HAMA
Hama adalah hewan penggangu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda.. Setiap hama memiliki cara penanggulangan tersendiri.
1. Kutu Putih / Kutu Kebul
hama & penyakit aglaonemaKutu ini lebih banyak menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding dengan di dataran tinggi. Kutu putih whitefly ini dapat ditemukan di batang dan daun bagian bawah. Kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun. Hal ini dapat ditanggulangi dengan membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.
2. Ulat
hama & penyakit aglaonemaHama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp., ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu noctuidae. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan menggambil ulat secara mekanis. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali. Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.
3. Belalang
Gejala penyerapan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah. Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.
4. Kutu Perisai
Hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang punggung daun, Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada bagian punggungnya. Kutu perisai diatasi dengan menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.
5. Root Mealy Bugs
Hama ini menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih. Tanaman menjadi kurus, kerdil daunnya mengecil dan layu. Anda dapat menanggulangainya dengan mengganti media tanam. Selain itu, gunakan insektisida Confidor 200 SL dosis 0,5-0,75 ml/l atau Supracide 25 WP dosis 1-2 g/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.
6. Kutu Sisik
Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati. Bersihkan kutu sisik dengan cara dikerik. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida Confidor 200-SL atau Agrimex 18 EC dosis 1 ml/l dengan frekuensi 1 minggu sekali.
PENYAKIT
Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit umumnya lebih banyak dibanding bakteri. Bagian tanaman yang terkena bakteri biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.
1. Busuk Akar
Penyakit ini ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, serta akarnya berwarna coklat kehitaman. Busuk akar disebabkan karena media yang terlalu lembap sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang. Tanggulangi busuk akar dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan. Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.
2. Layu Fusarium
Gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi cokelat keabuan lalu tangkainya membusuk. Penyababnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam jadi ber-pH rendah. Kondisi tersebut membuat cendawan fusarium oxysporium leluasa berkembang. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan cara mengganti media tanam. Dapat juga dengan menyiramkan fungisida Derosol 500 SC dosis 1,5 ml/l setiap 2 minggu. Bisa juga diatasi dengan menyemprotkan fungsida Folicur 25 WP 1-2 g/l atau Folocur 250 EC 1-2 ml/l atau Delsane MX 200 dosis1 g/l. Penyakit ini dapat dicegah dengan menyiramkan Folicur 250 EC dengan konsentrasi 2 ml/l setiap 2 minggu sekali.
3. Layu Bakteri
Dari namanya tentu dapat diketahui bahwa penyakit tanaman disebabkan oleh bakteri. Layu bakteri ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap. Untuk mencegahnya, media tanam harus tetap dijaga agar tidak terlalu basah dan lingkungan sekitar tidak terlalui lembap. Atasi layu fusarium dengan menyemprotkan bakterisida Agrept dosis 1-2 ml/l atau Starner dosis 1 g/l setiap 2 minggu sekali.
4. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak daun yang lama kelamaan akan membusuk. Bercak daun ini dapat diatasi dengan langsung memotong daun yang busuk. Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.
VIRUS
Adanya virus pada aglaonema ditandai dengan daun yang berlubang menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun. Tanaman yang terjangkit virus tidak dapat ditanggulangi. Perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif. Virus dapat menyebar dengan bantuan vektor seperti hama pengisap cairan tanaman dan penggunaan alat potong yang tidak steril.
Kelainan Fisiologis
Gejala fisiologis disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari, suhu, defisiensi hara, air, dan tingkat keasaman. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan daun mengering dan layu. Bercak coklat akan timbul bila daun yang tidak berklorofil terbakar sinar matahari.
Sumber cahaya yang tidak merata dan posisi tanaman yang tidak pernah diputar menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi miring. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan warna daun pada aglaonema menjadi memucat. Selain itu, kelebihan air dapat menyebabkan daun menguning
Disamping gejala-gejala tersebut, pernahkah Anda melihat daun aglaonema menjadi kecil dan kerdil? Hal itu bisa disebabkan oleh defisiensi hara, media yang sudah lama tidak diganti, atau aglaonema tidak cocok dengan ketinggian tempat.
Kamis, 19 Mei 2011
Pengelompokan Makhluk Hidup (catatan biologiku)
Pengelompokan makhluk hidup
Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan 5 kingdom (kerajaan) yaitu :
• Kingdom Plantae
# Tumbuhan berpembuluh
Sudah memiliki berkas pembuluh angkut (xylem-floem)
Terbagi menjadi :
- Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
- Pteridophyta (tumbuhan paku)
# Tumbuhan tak’ berpembuluh meliputi :
- Alga
- Bryophyta (tumbuhan lumut)
• Fungi (Jamur), tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, tumbuhan yang terdiri dari dua bagian yaitu “Miselium” dan “Spora”. Miselium merupakan kumpulan dari beberapa hifa. Jamur dibagi menjadi beberapa devisi, yaitu :
- Zygomycotina
- Ascomycotina
- Basidiomycotina
- Deuteromycotina
- Oomycotina
• Animalia (hewan)
- Invetebrata, hewan yang tak’ bertulang belakang.
- Vetebrata, hewan yang bertulang belakang.
• Protista, yang masuk kedalam kelompok ini adalah alga bersel satu, Protozoa (hewan bersel satu) dan jamur bersel satu.
• Monera, meliputi bakteri dan cyanobakteri (alga biru), ciri utamanya selnya bertipe prokariotik (inti selnya tidak mempunyai membran)
# penjelasan, mengenai kingdom kingdom ini lebih lanjut.. masih dalam proses, # by : Adelina, dari buku Intisari sains biologi punya saya, :P
Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan 5 kingdom (kerajaan) yaitu :
• Kingdom Plantae
# Tumbuhan berpembuluh
Sudah memiliki berkas pembuluh angkut (xylem-floem)
Terbagi menjadi :
- Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
- Pteridophyta (tumbuhan paku)
# Tumbuhan tak’ berpembuluh meliputi :
- Alga
- Bryophyta (tumbuhan lumut)
• Fungi (Jamur), tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, tumbuhan yang terdiri dari dua bagian yaitu “Miselium” dan “Spora”. Miselium merupakan kumpulan dari beberapa hifa. Jamur dibagi menjadi beberapa devisi, yaitu :
- Zygomycotina
- Ascomycotina
- Basidiomycotina
- Deuteromycotina
- Oomycotina
• Animalia (hewan)
- Invetebrata, hewan yang tak’ bertulang belakang.
- Vetebrata, hewan yang bertulang belakang.
• Protista, yang masuk kedalam kelompok ini adalah alga bersel satu, Protozoa (hewan bersel satu) dan jamur bersel satu.
• Monera, meliputi bakteri dan cyanobakteri (alga biru), ciri utamanya selnya bertipe prokariotik (inti selnya tidak mempunyai membran)
# penjelasan, mengenai kingdom kingdom ini lebih lanjut.. masih dalam proses, # by : Adelina, dari buku Intisari sains biologi punya saya, :P
Struktur Dan Fungsi Sistem Organ Pada Manusia dan Vetebrata (catatan biologiku)
Struktur Dan Fungsi Sistem Organ Pada manusia Dan vetebrata
A. Sistem organ pada manusia dan hewan Vetebrata
1. Sistem Rangka
Gerak pada manusia (juga hewan vetebrata) sebagai akibat kerja sama antara tulang dan otot. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
Rangka manusia dan vetebrata tersusun atas :
a. Rangka sumbu (skeleton aksial) meliputi tengkorak, ruas-ruas setengah belakang, tulang dada, dan tulang rusuk,
b. Rangka tambahan, (skeleton apendikular) yang meliputi gelang bahu, gelang panggul, lengkai, dan tungkai.
# Fungsi rangka :
• Memberi bentuk tubuh
• Melindungi alat-alat tubuh yang vital
• Tempat melekatnya otot
• Tempat pembentukan sel darah
• Menyokong tubuh
• Sebagai alat gerak pasif
2. Otot
Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot, dan otot yang melekat pada tulang disebut otot rangka (otot lurik). Ujung otot rangka membentuk “tendon” dan bagian inilah yang melekat pada rangka (tulang), bila melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi dan jika melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
B. Persendian
Hubungan satu tulang dengan tulang lainnya membentuk persendian. Macam-macam persendian :
a. Sendi Sinatrosis, hubungan yang memungkin sedikit gerakan atau tidak sama sekali, misalnya yang memungkinkan sedikit gerakan ditemukan pada hubungan antar ruas tulang belakang, sedangkan yang tidak memungkinkan adanya gerakan dapat ditemukan pada hubungan antar tulang tengkorak.
b. Sendi Diatrosis, hubungan yang memungkinkan gerakan secara leluasa, misalnya :
• Sendi engsel ditemukan pada hubungan ruas antar jari
• Sendi putar ditemukan pada hubungan antartulang kepala dan tulang atlas
• Sendi peluru ditemukan pada hubungan antar tulang lengan atas dengan tulang belikat
• Sendi pelana ditemukan pada hubungan antar ruas jari tangan dengan tulang telapak tangan
• Sendi ovoid (guling) ditemukan pada hubungan tulan pengumpil dan tulang hasta
• Sendi kaku ditemukan pada hubungan antar tulang pergelangan kaki
Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat fisik, maka tulang dibedakan jadi dua, yaitu :
A. Tulang rawan, sifatnya lentur, sel-sel penyusunnya adalah sel tulang rawan, pada tulang ditemukan ditemukan pula serat serta zat dasar seperti “lipid dan asam”. Tulang rawan hanya ditemukan pada daerah tertentu, seperti di hidung, ujung tulang rusuk, sendi-sendi tulang dan antar ruas tulang belakang.
B. Tulang keras, sifatnya keras, berfungsi untuk menyusun sistem rangka, sel-sel tulang yang menyusunnya, ditemukan pula serat dan zat dasar yang mengandung garam-garam, mineral dan garam mineral inilah yang menyebabkan tulang menjadi keras yaitu kalsium, flour, magnesium, dan phospor.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menmjadi :
1. Tulang pipa (tulang panjang)
Tulang ini berbentuk tabung dan pada umumnya berongga, diujung tulang menjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain.
Tulang pipa dibagi menjadi 3 :
- Epifisia, bagian ujung yang terdiri atas tulang spons dan tulang rawan.
- Diafise, bagian tengah yang terdiri tulang keras
- Cakraepifise, bagian antara diafise dan epifisia.
Contoh tulang pipa :
• Tulang paha
• Tulang kering
• Tulang hasta
• Tulang pengumpil
2. Tulang pipih :
• Tulang rusuk
• Tulang belikat
• Tulang tengkorak
3. Tulang pendek (berbentuk kubus) ditemukan pada :
• Pangkal kaki
• Pangkal lengan
4. Tulang tak berbentuk
tulang ini tidak mempunyai bentuk tertentu, ditemukan pada tulang wajah serta tulang belakang.
# by : Adelina, dari buku Intisari sains biologi punya saya, :P
A. Sistem organ pada manusia dan hewan Vetebrata
1. Sistem Rangka
Gerak pada manusia (juga hewan vetebrata) sebagai akibat kerja sama antara tulang dan otot. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
Rangka manusia dan vetebrata tersusun atas :
a. Rangka sumbu (skeleton aksial) meliputi tengkorak, ruas-ruas setengah belakang, tulang dada, dan tulang rusuk,
b. Rangka tambahan, (skeleton apendikular) yang meliputi gelang bahu, gelang panggul, lengkai, dan tungkai.
# Fungsi rangka :
• Memberi bentuk tubuh
• Melindungi alat-alat tubuh yang vital
• Tempat melekatnya otot
• Tempat pembentukan sel darah
• Menyokong tubuh
• Sebagai alat gerak pasif
2. Otot
Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot, dan otot yang melekat pada tulang disebut otot rangka (otot lurik). Ujung otot rangka membentuk “tendon” dan bagian inilah yang melekat pada rangka (tulang), bila melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi dan jika melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
B. Persendian
Hubungan satu tulang dengan tulang lainnya membentuk persendian. Macam-macam persendian :
a. Sendi Sinatrosis, hubungan yang memungkin sedikit gerakan atau tidak sama sekali, misalnya yang memungkinkan sedikit gerakan ditemukan pada hubungan antar ruas tulang belakang, sedangkan yang tidak memungkinkan adanya gerakan dapat ditemukan pada hubungan antar tulang tengkorak.
b. Sendi Diatrosis, hubungan yang memungkinkan gerakan secara leluasa, misalnya :
• Sendi engsel ditemukan pada hubungan ruas antar jari
• Sendi putar ditemukan pada hubungan antartulang kepala dan tulang atlas
• Sendi peluru ditemukan pada hubungan antar tulang lengan atas dengan tulang belikat
• Sendi pelana ditemukan pada hubungan antar ruas jari tangan dengan tulang telapak tangan
• Sendi ovoid (guling) ditemukan pada hubungan tulan pengumpil dan tulang hasta
• Sendi kaku ditemukan pada hubungan antar tulang pergelangan kaki
Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat fisik, maka tulang dibedakan jadi dua, yaitu :
A. Tulang rawan, sifatnya lentur, sel-sel penyusunnya adalah sel tulang rawan, pada tulang ditemukan ditemukan pula serat serta zat dasar seperti “lipid dan asam”. Tulang rawan hanya ditemukan pada daerah tertentu, seperti di hidung, ujung tulang rusuk, sendi-sendi tulang dan antar ruas tulang belakang.
B. Tulang keras, sifatnya keras, berfungsi untuk menyusun sistem rangka, sel-sel tulang yang menyusunnya, ditemukan pula serat dan zat dasar yang mengandung garam-garam, mineral dan garam mineral inilah yang menyebabkan tulang menjadi keras yaitu kalsium, flour, magnesium, dan phospor.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menmjadi :
1. Tulang pipa (tulang panjang)
Tulang ini berbentuk tabung dan pada umumnya berongga, diujung tulang menjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain.
Tulang pipa dibagi menjadi 3 :
- Epifisia, bagian ujung yang terdiri atas tulang spons dan tulang rawan.
- Diafise, bagian tengah yang terdiri tulang keras
- Cakraepifise, bagian antara diafise dan epifisia.
Contoh tulang pipa :
• Tulang paha
• Tulang kering
• Tulang hasta
• Tulang pengumpil
2. Tulang pipih :
• Tulang rusuk
• Tulang belikat
• Tulang tengkorak
3. Tulang pendek (berbentuk kubus) ditemukan pada :
• Pangkal kaki
• Pangkal lengan
4. Tulang tak berbentuk
tulang ini tidak mempunyai bentuk tertentu, ditemukan pada tulang wajah serta tulang belakang.
# by : Adelina, dari buku Intisari sains biologi punya saya, :P
Selasa, 17 Mei 2011
Ciri - Ciri Makhluk Hidup (catatan biologiku)
Ciri- Ciri Makhluk Hidup - Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan benda mati, yaitu mereka dapat mlakukan hal hal sebagai berikut :
- Bernafas ( Respirasi )
- Yaitu proses mengambil atau menghirup O2 dan mengeluarkan CO2 ( karbondioksida ) , Oksigen di dalam tubu hmanusia digunakan untuk proses oksidasi, yaitu proses pembakaran makanan oleh oksigen di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
- BERGERAK
Makhluk hidup bergerak, ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif, yaitu gerak yang proses geraknya tidak dapat diamati secara langsung, misalnya gerakan pada tumbuhan ( contoh : mekarnya bunga, ujung tunas tanaman menuju ke arah datangnya sinar matahari, menutupnya daun lamtoro pada malam hari an akar tumbuhan menuju pusat bumi )
- Makan ( Nutrisi )
Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup memerlukan makanan dan air, fungsi makanan :
a. Menimbulkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak
Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.
a. Menimbulkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak
Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.
- Iribalitas ( tanggap terhadap rangsangan )
Iribalitas yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsang.Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari :
- Mata untuk melihat
- Telinga untuk mendengar
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap
- Mata untuk melihat
- Telinga untuk mendengar
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap
- TUMBUH DAN BERKEMBANG
Tumbuh adalah proses dari kecil menjadi besar, contoh : perumbuhan pada tumbuhan dapat dilihat dari ukurannya yang semakin besar dari kecambah menjadi pohon.Pertumbuhan pada tanaman tergantung pada zat zat organik yang ada di dalam tanah, seperti N,P,K,Fe dan Ca
- REPRODUKSI
SEmua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru.Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah, Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan ( fertilisasi ) , peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
b. Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi geragih
- ADAPTASI
Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut Habitat.Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.
- MEMERLUKAN SUHU TERTENTU
SEmua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
- MENGELUARKAN ZAT SISA ( sekresi )
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan uriine
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan uriine
# anda bisa melihat sumbernya
( http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ciri-ciri-makhluk-hidup.html )
Bagian Bagian Mikroskop (catatan biologiku)
Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
- LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
- LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
- TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
- MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
- MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
- REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
- REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
- DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
- KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
- MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
- PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
- LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
- KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
- Reflektor/cermin, Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
Langganan:
Postingan (Atom)