Kamis, 19 Mei 2011

Struktur Dan Fungsi Sistem Organ Pada Manusia dan Vetebrata (catatan biologiku)

Struktur Dan Fungsi Sistem Organ Pada manusia Dan vetebrata

A. Sistem organ pada manusia dan hewan Vetebrata

1. Sistem Rangka
Gerak pada manusia (juga hewan vetebrata) sebagai akibat kerja sama antara tulang dan otot. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
Rangka manusia dan vetebrata tersusun atas :
a. Rangka sumbu (skeleton aksial) meliputi tengkorak, ruas-ruas setengah belakang, tulang dada, dan tulang rusuk,
b. Rangka tambahan, (skeleton apendikular) yang meliputi gelang bahu, gelang panggul, lengkai, dan tungkai.
# Fungsi rangka :
• Memberi bentuk tubuh
• Melindungi alat-alat tubuh yang vital
• Tempat melekatnya otot
• Tempat pembentukan sel darah
• Menyokong tubuh
• Sebagai alat gerak pasif

2. Otot
Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot, dan otot yang melekat pada tulang disebut otot rangka (otot lurik). Ujung otot rangka membentuk “tendon” dan bagian inilah yang melekat pada rangka (tulang), bila melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi dan jika melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.

B. Persendian
Hubungan satu tulang dengan tulang lainnya membentuk persendian. Macam-macam persendian :
a. Sendi Sinatrosis, hubungan yang memungkin sedikit gerakan atau tidak sama sekali, misalnya yang memungkinkan sedikit gerakan ditemukan pada hubungan antar ruas tulang belakang, sedangkan yang tidak memungkinkan adanya gerakan dapat ditemukan pada hubungan antar tulang tengkorak.
b. Sendi Diatrosis, hubungan yang memungkinkan gerakan secara leluasa, misalnya :
• Sendi engsel ditemukan pada hubungan ruas antar jari
• Sendi putar ditemukan pada hubungan antartulang kepala dan tulang atlas
• Sendi peluru ditemukan pada hubungan antar tulang lengan atas dengan tulang belikat
• Sendi pelana ditemukan pada hubungan antar ruas jari tangan dengan tulang telapak tangan
• Sendi ovoid (guling) ditemukan pada hubungan tulan pengumpil dan tulang hasta
• Sendi kaku ditemukan pada hubungan antar tulang pergelangan kaki
Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat fisik, maka tulang dibedakan jadi dua, yaitu :
A. Tulang rawan, sifatnya lentur, sel-sel penyusunnya adalah sel tulang rawan, pada tulang ditemukan ditemukan pula serat serta zat dasar seperti “lipid dan asam”. Tulang rawan hanya ditemukan pada daerah tertentu, seperti di hidung, ujung tulang rusuk, sendi-sendi tulang dan antar ruas tulang belakang.
B. Tulang keras, sifatnya keras, berfungsi untuk menyusun sistem rangka, sel-sel tulang yang menyusunnya, ditemukan pula serat dan zat dasar yang mengandung garam-garam, mineral dan garam mineral inilah yang menyebabkan tulang menjadi keras yaitu kalsium, flour, magnesium, dan phospor.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menmjadi :
1. Tulang pipa (tulang panjang)
Tulang ini berbentuk tabung dan pada umumnya berongga, diujung tulang menjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain.
Tulang pipa dibagi menjadi 3 :
- Epifisia, bagian ujung yang terdiri atas tulang spons dan tulang rawan.
- Diafise, bagian tengah yang terdiri tulang keras
- Cakraepifise, bagian antara diafise dan epifisia.
Contoh tulang pipa :
• Tulang paha
• Tulang kering
• Tulang hasta
• Tulang pengumpil

2. Tulang pipih :
• Tulang rusuk
• Tulang belikat
• Tulang tengkorak

3. Tulang pendek (berbentuk kubus) ditemukan pada :
• Pangkal kaki
• Pangkal lengan

4. Tulang tak berbentuk
tulang ini tidak mempunyai bentuk tertentu, ditemukan pada tulang wajah serta tulang belakang.

# by : Adelina, dari buku Intisari sains biologi punya saya, :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar